Beliau adalah putra dari Asy'ari lahir di Jombang tahun 1871. Lima
tahun dalam asuhan neneknya di Pondok Gedang, kemudian dibawa ayahnya
ke desa Kras sebelah selatan kota Jombang.
Selain
mendapat didikan dari ayahnya, beliau juga pernah belajar agama di
beberapa tempat. yaitu di Probolinggo, kemudian beliau pergi ke Makkah,
salah satu dari kebiasaannya disana ialah setiap hari sabtu beliau
uzlah ke Goa Hiro' (tempat Nabi Muhammad SAW bersholawat dan menerima
wahyu),dibawanya kesana kitab suci Al-Qur'an dan kitab-kitab AlhusSunnah
wal jama'ah untuk ditahsihan.
Setelah delapan
tahun di Mekkah beliaupun ketempat kediamannya, Jombang.
disingsingkannya lengan bajunya untuk mengembangkan ilmu pada penduduk
negeri, nama beliau makin lama makin masyhur dalam perkumpulan NU
beliau Saihuna Akbarnya, NU menjadi besar dan semarak atas usaha dan
pengaruh beliau.
Setelah kembali dari tanah suci
KH. Hasyim Asy'ari dan para ulama sangat sedih dan terkejut melihat
gencarnya model dan produk baru dalam perkembangan Islam, seperti apa
yang dikatakan "SNOUCK HORGRONJE" (Gubernur penjajah Belanda): "Untuk
menghancurkan ulama dan umat Islam di Indonesia harus dilakukan dari
dalam". Akibatnya banyak bermunculan dan merajalelanya Islam pesanan
stock baru.
Oleh karena itu para ulama di
Nusantara berhimpun untuk membendung dan melindungi umat agar tetap
bersatu, akhirnya dengan izin Allah SWT terbentuklah Jami'ah "Nahdlatul
Ulama". Ahlus Sunnah Wal jama'ah dengan Ro'is Akbarnya KH. Hasyim
Asy'ari. Beliau wafat pada 25 Juli 1947, setelah berjuang menegakkan
agama dan mendorong umat islam kemedan kemajuan.
Lahul Faatihah...
Reff:
0 Comments